Peternakan Ayam Ras Petelur
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dunia Peternakan saat ini khususnya perunggasan di Indonesia semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri perusahaan Peternakan perunggasan. Peternakan perunggasan (ayam) merupakan penghasil daging dan telur untuk memenuhi sebagian besar konsumsi protein hewani. Protein hewani asal unggas lebih murah dan mudah didapat dibandingkan dengan ternak lainnya (ternak ruminansia).
Dony Farm adalah salah satu perusahaan Peternakan ayam ras petelur yang menghasilkan telur sekaligus daging (ayam afkir). Perusahaan ini juga memproduksi DOC ayam petelur komersial untuk memenuhi kebutuhan bibit bagi masyarakat yang ingin beternak ayam petelur.
Dalam satu usaha peternakan unggas, pemeliharaan kesehatan merupakan bagian penting dalam peningkatan produksi ternak. Produktivitas dan reproduktivitas ternak hanya dapat dicapai secara optimal apabila ternak dalam keadaan sehat. Oleh karena itu tatalaksana pemeliharaan dan pengendalian kesehatan ternak merupakan salah satu prasyarat tercapainya target produksi yang optimal.
Tujuan
Tujuan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam tatalaksana pemeliharaan ayam bibit petelur, kususnya masalah pengendalian kesehatan ternak serta menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dan belajar membekali diri dengan keterampilan untuk tujuan dunia kerja. Selain itu, PKL ini juga merupakan salah satu syarat untuk menyandang gelar Ahli Madya di Program Keahlian Teknologi dan Manajemen Ternak, Program Diploma III IPB.
METODE
Waktu dan Tempat
Praktik kerja lapangan dilakukan pada tanggal 18 Februari – 08 Mei 2008. Lokasi yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan ini adalah di Dony Farm, Magelang, Jawa Tengah.
Metode Pelaksanaan
Praktik kerja lapangan dilakukan dengan cara mahasiswa terjun langsung ke lapangan dan melaksanakan seluruh aktivitas sesuai jadwal yang ada di lapangan. Pengambilan data dan informasi dilakukan dengan cara pencatatan langsung selama praktik kerja lapangan dan melakukan diskusi dengan pembimbing lapangan maupun karyawan untuk pengumpulan data sekunder.
KEADAAN UMUM
Lokasi dan Tata Letak
Perusahaan peternakan ayam ras petelur Dony Farm terletak di Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasi peternakan tersebut sudah memenuhi persyaratan berdirinya sebuah peternakan, karena lokasi tersebut jauh dari pemukiman padat penduduk dan akses transportasi menuju lokasi peternakan sudah lancar. Suhu udara berkisar antara 25oC-27oC, sehingga ayam lebih nyaman dan cekaman stres dapat dihindari.
Dony Farm menempati empat lokasi yang terpisah tapi masih berada di satu kecamatan yang sama. Keempat farm tersebut antara lain farm Kalikuto, Selurah, Siencek, dan Gedangan. Farm Kalikuto merupakan pusat dari seluruh farm. Pada lokasi ini terdapat kantor utama, gudang pakan dan gudang telur. Farm Kalikuto digunakan untuk pemeliharaan ayam layer final stock, pejantan final stock dan ayam parent stock, tapi mulai saat ini pemeliharaan ayam parent stock mulai dipusatkan di farm Gedangan. Farm Selurah digunakan untuk pemeliharaan ayam starter, grower, layer dan pejantan, dan pusat pembuatan pupuk kompos. Farm Siencek digunakan untuk pemeliharaan ayam jantan final stock dan ayam pedaging, sedangkan farm Gedangan digunakan untuk pemeliharaan ayam parent stock sekaligus sebagai unit penetasan.
Sejarah Perkembangan
Dony Farm merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam ras yang terdiri atas PT Cakrayoga Bumi Manunggal yang bergerak dibidang komersial farm petelur dan CV Bina Unggas Pratama yang bergerak di bidang Breeding Farm dan Hatchery.
Doni Farm berdiri tahun 1991 dengan 6 buah kandang battery. Pada tahun 1994 dilanjutkan dengan pembangunan 29 unit kandang komersial dan 14 unit kandang pembesaran. Pada tahun 1994, didirikan unit penetasan dan langsung mengimpor mesin tetas James Way 1 unit.
Pada tahun 1995 dilanjutkan dengan pembangunan 41 kandang komersial dan 18 kandang pembesaran. Sebagai penunjang operasional farm maka dibangun unit Feed mill yang dilengkapi dengan 2 unit hammer mill kapasitas 3,5 ton per jam, 1 unit mixer vertikal kapasitas 2 ton per mix dan 2 unit mixer vertikal kapasitas 500 kg per mix.
Pada tahun 2002, unit penetasan mengimpor mesin tetas 1 unit untuk menambah kapasitas hatchery yang ada. Pada tahun yang sama unit Breeding Farm membangun 2 unit closed house dengan kapasitas 10.000 ekor parent stock. Pada tahun 2006 Dony Farm melakukan diversifikasi usaha dengan usaha ayam broiler. Usaha ayam broiler melalui pola kemitraan dengan PT Prima Karya Persada unit Temanggung dengan skala pemeliharaan 20.000 ekor.
Pada tahun 2007 Dony Farm menambah unit usaha baru yang merupakan diversifikasi usaha dan sebagai bentuk integrated farm yang berupa pemanfaatan limbah kotoran ayam diolah menjadi kompos. Unit ini bergerak di bidang pembuatan kompos dan pertanian.
Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah suatu komponen pada unit usaha tertentu yang merupakan penggerak dari seluruh unit kegiatan. Jumlah karyawan yang tergabung di Dony Farm sebanyak 187 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Staff dan supervisor tingkat pendidikannya meliputi lulusan SMA dan diploma atau sarjana, untuk tenaga kerja operasional meliputi lulusan SD hingga SMA. Sebagian besar karyawan berasal dari wilayah sekitar peternakan. Disiplin, tanggung jawab dan kerja sama sangat dianjurkan pada semua karyawan demi terciptanya etos kerja yang tinggi.
Kegiatan kerja di Dony Farm dimulai pukul 07.00 sampai 15.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 11.30 sampai 13.00 WIB.
Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah hubungan timbal balik antara orang-orang yang mempunyai jabatan, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu perusahaan. Jabatan tertinggi di Dony Farm berada ditangan direktur utama yang sekaligus merupakan pemilik perusahaan. Direktur utama membawahi direktur umum yang bertanggungjawab terhadap kelancaran seluruh kegiatan unit peternakan.
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
UMUM
MANAGER
PEMASARAN
DAN FEEDMILL
MANAGER
PRODUKSI
PETERNAKAN
MANAGER
KEUANGAN
MANAGER
PERSONALIA /
UMUM
ADMINISTRASI
PERSONALIA
MANAGER
DIVISI
PUPUK & AGRO
MANAGER
LOGISTIK /
PENGADAAN
KEPALA
KEUANGAN
PENGADAAN
PAKAN & UMUM
UNIT PRODUKSI
PUPUK KOMPOS
UNIT PRODUKSI
PERTANIAN
PEMASARAN
TELUR & DOC
UNIT PRODUKSI
& DISTRIBUSI
PAKAN
UNIT LAYER
KOM.KALIKUTO
UNIT BREEDING
& BROILER
UNIT LAYER
KOM.SELURAH
Direktur umum membawahi manajer produksi, manager keuangan, manajer personalia, manajer divisi agro, manajer logistik, manajer pemasaran dan manajer feed mill. Manajer produksi dibantu oleh supervisor, maintenace dan koordinator vaksinator. Supervisor bertugas melaksanakan proses produksi dan mengawasi kegiatan administrasi dan operator kandang.
SARANA PRODUKSI
Luas Lahan dan Penggunaan
Dony Farm berdiri di atas lahan seluas 13 Ha. Lahan tersebut terbagi dalam 4 lokasi yaitu unit Kalikuto, Selurah, Gedangan, dan Siencek. Unit Kalikuto berdiri di atas lahan seluas 4,5 Ha. Fasilitas pendukung unit tersebut diantaranya workshop maintenance, gudang sentral dan feed mill, gudang telur, dan pos satpam. Unit Kalikuto terdapat 6 buah kandang postal tingkat, 1 buah kandang postal dan 46 buah kandang battery.
Unit Selurah berdiri di atas lahan seluas 2,5 Ha. Fasilitas pendukung di lokasi ini adalah gudang telur dan pos satpam, sedangkan fasilitas pemeliharaan ayam yaitu terdapat 6 buah kandang postal tingkat, 1 buah kandang postal dan 27 buah kandang battery. Pada lokasi ini juga terdapat unit pertanian dan kompos. Unit kompos menempati lahan seluas 0,5 Ha, sedangkan unit pertanian saat ini sedang mengelola lahan seluas 4 Ha.
Gedangan berdiri diatas lahan seluas 1 Ha. Unit tersebut digunakan untuk pemeliharaan ayam parent stock dan penetasan sebanyak 900 box DOC betina per bulan. Pada unit ini terdapat 7 buah kandang postal, 2 buah mesin tetas James Way, cooling room dan ruang grading DOC.
Unit Siencek menempati lahan seluas 1 Ha. Pada unit tersebut terdapat 2 buah closed house postal, 1 buah kandang postal tingkat dan 1 buah pos satpam.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di Dony Farm antara lain yaitu di unit Kalikuto terdapat kendaraan operasional berupa 2 buah truk dan 1 buah L-300, power house genset 150 KVA dan 50 KVA. Pada unit Selurah terdapat kendaraan operasional berupa 1 buah truk. Pada unit gedangan terdapat kendaraan operasional 1 chick van dan power house. Pada unit Siencek terdapat 1 buah power house.
Perkandangan
Kandang berfungsi untuk melindungi ternak ayam dari pengaruh buruk iklim, seperti hujan, panas matahari, atau gangguan-gangguan lainnya. Kandang yang nyaman dan memenuhi syarat-syarat perkandangan akan memberikan dampak positif karena ternak menjadi tenang dan tidak stres. Selanjutnya, ternak akan memberikan imbalan produksi yang lebih baik bagi peternak pemelihara (Sudaryani dan Santosa, 2003). Secara makro, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi unggas agar terlindung dari pengaruh-pengaruh buruk iklim (hujan, panas, dan angin) serta gangguan lainnya (hewan liar atau buas dan pencurian). Secara mikro, kandang berfungsi menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman (Suprijatna, 2005).
Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam terdiri atas beberapa macam, diantaranya kandang postal, postal tingkat, closed housed, dan kandang battery. Berdasarkan tipe atapnya terdiri atas kandang dengan tipe atap single monitor, double monitor, dan gable.
Lokasi dan tata letak kandang selalu diperhatikan dalam membangun suatu perkandangan, supaya dapat menghindari penyakit dan pemborosan tenaga. Perkandangan merupakan kumpulan dari seluruh kandang-kandang yang ada dengan suatu aturan tertentu. Menurut Rasyaf (2003), beberapa prinsip penting dalam mengatur tata letak kandang yaitu: 1) ayam tidak dapat ditempatkan di tempat yang ramai, terutama bila ayam petelur sudah bertelur, 2) ayam yang mempunyai umur yang berbeda tidak dapat ditempatkan dalam kandang yang sama, 3) jarak antar kandang ayam yang berumur tidak sama minimal 10 m, sedangkan kandang ayam yang berumur sama boleh saling berdekatan, 4) kemudahan dalam pengelolaan.
Letak perkandangan di Dony Farm seperti kandang battery yang ada di unit Kalikuto letaknya memanjang dari Utara ke Selatan. Menurut Sudaryani dan Santosa (2003), letak kandang sebaiknya memanjang dari Barat ke Timur agar ayam tidak terkena panas matahari yang berlebihan, sehingga amoniak di dalam kandang tidak tinggi dan udara segar dapat membuat pertumbuhan ayam menjadi baik.
Lantai kandang postal di Dony Farm menggunakan sistem litter atau disemen, kecuali kandang postal tingkat yang ada di unit Siencek terbuat dari bambu. Kebaikan lantai semen antara lain kuat dan tahan lama, tidak mudah menjadi sarang tikus, mudah membersihkannya dan sedikit biaya pemeliharaannya. Kekurangannya adalah biaya pembuatannya relatif mahal, kandang tidak dapat dipindah-pindahkan, dan tidak dapat menyerap air (Sudaryani dan Santosa, 2003).
Dinding kandang di Dony Farm menggunakan sistem terbuka. Bahan yang digunakan untuk dinding adalah bilah bambu dan kawat kandang. Dinding kandang terdiri atas kombinasi tembok setinggi 40 cm dan kawat kandang setinggi 2,5 m. Dengan kandang sistem terbuka ini pertukaran udara sangat lancar dan dapat mengurangi kadar amoniak dalam kandang.
Jumlah dan Strain Ayam yang Digunakan
Kapasitas kandang untuk pemeliharaan ayam periode grower di unit Kalikuto adalah sebanyak 30.000 ekor dan ayam layer 87.000 ekor. Jumlah produksi telur di unit tersebut adalah 4,25 ton per hari. Kapasitas kandang untuk pemeliharaan ayam periode grower di unit Selurah adalah 30.000 ekor dan ayam layer 110.000 ekor dengan produksi telur 5,25 ton per hari. Kapasitas kandang untuk pemeliharaan parent stock di unit Gedangan sebanyak 20.000 ekor, sedangkan kapasitas kandang di unit Siencek adalah 30.000 ekor ayam broiler. Strain yang digunakan adalah strain Hy-Line Brown untuk tipe petelur dan strain Ross untuk tipe pedaging.
PEMELIHARAAN AYAM BIBIT
Pemeliharaan ayam bibit merupakan pemeliharaan ayam induk (parent stock) yang dipelihara bersama-sama pejantan. Menurut (Sudaryani dan Santosa, 2003), usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak untuk dipelihara lagi dan bukan untuk dikonsumsi. Pembibitan (breeding) dalam usaha peternakan ayam petelur komersial sangat penting dan sangat perlu mendapat perhatian yang khusus. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan mendapatkan kualitas DOC final stock yang bagus serta menghindari terjadinya inbreeding dalam suatu peternakan. Jika pemeliharaan ayam parent stock kurang baik berdampak buruk pada keturunan yang dihasilkan. Seperti contoh, apabila induk terserang penyakit menular maka penyakit tersebut bisa ditularkan secara vertikal pada keturunannya.
Strain Ayam yang Dipelihara
Pemeliharaan ayam bibit di Dony Farm pada saat ini menggunakan strain Hy-Line Brown. Pada pemeliharaan sebelumnya Dony Farm memelihara strain Bovans Goldline dan Isa Brown. Ayam bibit strain Bovans Goldline didatangkan dari Belanda. Pemeliharaan ayam bibit strain Bovans Goldline terputus karena pada saat itu pemerintah melarang mendatangkan ayam dari negara Belanda. Pada tahun 2004, Dony Farm mendatangkan parent stock Isa Brown. Pada bulan Mei tahun 2006, Dony Farm mengganti strain Isa Brown dengan mendatangkan strain baru yaitu Hy-Line Brown.
Persiapan Kandang dan Peralatan
Persiapan kandang membutuhkan waktu yang relatif lama karena kandang dibersihkan dan diistirahatkan. Hal ini dilakukan agar siklus penyakit terputus sebelum pemeliharaan ayam dimulai. Tahapan persiapan kandang yang dilakukan adalah penyemprotan kandang dan litter dengan obat kutu, pengangkatan litter bekas, penyemprotan kandang dengan obat kutu kembali, pencucian kandang dengan air dan deterjen, perbaikan fisik kandang, penyemprotan dengan formalin dengan dosis 5 liter per 95 liter, pemasangan chick guard dan gasolec dan memasukkan sekam.
Peralatan kandang dibersihkan agar anak ayam terhindar dari penyakit. Peralatan yang digunakan pada periode starter yaitu tempat pakan, tempat minum, koran sebagai alas, alat pemanas (gasolec) dan chick guard (lingkar pembatas).
Dalam chick guard (lingkar pembatas) dipasang sebuah gasolec pada ketinggian 1,0-1,2 meter dengan kemiringan 45°. Kapasitas satu chick guard untuk 500-750 ekor. Menurut Sudaryani dan Santoso (2004), empat jam sebelum DOC datang, pemanas sudah dinyalakan sehingga pada saat DOC datang suhu sudah stabil yaitu 35°C. Tempat pakan dan minum diletakkan di dalam chick guard yang telah dialasi koran. Tempat pakan yang digunakan yaitu feeder tray dan tempat minum berbentuk toples terbalik. Tempat pakan dan tempat minum disusun secara selang-seling dan melingkar mengikuti chick guard.
Perlakuan Saat DOC Datang
Pada saat DOC datang, pertama kali DOC dihitung dan dibagi ke dalam chick guard dengan jumlah yang sama. Setelah itu, kegiatan yang dilakukan adalah mengontrol suhu di daerah chick guard selama 24 jam, pemberian dan pengecekan pakan dan air minum. Pemberian air minum dilakukan dua kali sehari, sedangkan pengecekan pakan dilakukan enam kali sehari, setiap empat jam sekali.
Pemberian Pakan dan Minum
Pemberian pakan pada periode starter dilakukan ad libitum hingga ayam berumur tiga minggu. Hal ini bertujuan untuk memacu ayam mengkonsumsi pakan untuk menunjang perkembangan organ-organ tubuhnya. Menurut Rasyaf (1995), pada masa ini bagian-bagian tubuh unggas tumbuh pesat, terutama bagian-bagian tubuh utama, jaringan daging, organ tubuh, bulu dan tulang.
Pemberian minum untuk periode starter dilakukan ad libitum dengan penambahan vitamin dan antibiotik. (Sudaryani dan Santosa, 2003), pemberian obat anti stress melalui air minum bertujuan untuk meringankan cekaman pada anak ayam. Tempat minum yang digunakan berbentuk toples terbalik.
Program Pencahayaan
Pemberian cahaya pada periode starter bertujuan agar ayam dapat mengenal lingkungannya dengan baik untuk memacu pertumbuhan.
Setelah ayam berumur 15 minggu lama pencahayaan hanya 12 jam per hari atau pencahayaan hanya berasal dari sinar matahari (natural light). Malam hari tidak ada penambahan cahaya. Tujuannya yaitu menghambat dewasa kelamin dini dan mencegah ayam kegemukan dengan mengurangi waktu makan ayam. Pada umur 15-17 minggu dilakukan sistem black out atau ruangan dibuat setengah gelap untuk mengontrol hormon reproduksi, sehingga diperoleh kematangan organ reproduksi yang serentak.
Penimbangan
Penimbangan ayam dilakukan setiap minggu secara acak dengan sampel 10% dari populasi ayam. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rasyaf (2003), bahwa penimbangan dilakukan secara acak dengan jumlah sampel lebih kurang 10% dari populasi ayam. Penimbangan dilakukan sebelum ayam diberi makan.
Tujuan penimbangan adalah untuk mengetahui bobot badan anak ayam sehingga pengontrolan bobot badan dan tingkat keseragaman ayam pada periode starter dapat dicapai. Anak ayam yang bobot badan kecil dan lemah dipisah pada brooder yang berbeda untuk diberi perlakuan yang intensif.
Pemotongan Paruh
Pemotongan paruh dilakukan pada anak ayam umur 10 hari. Sudaryani dan Santosa (2003) menyatakan bahwa keuntungan pemotongan paruh pada ayam umur muda adalah ayam mudah dipegang, dapat mengurangi pendarahan dan cekaman serta daya hidup anak ayam lebih baik. Tujuan pemotongan paruh adalah menghilangkan sifat kanibal, efisiensi pakan dan memacu pertumbuhan.
Paruh dipotong hingga sepertiga bagian dengan menggunakan electric debeaker. Sebelum pemotongan paruh, DOC diberi vitamin K dan antibiotik melalui air minum. Setelah pemotongan paruh, DOC dipuasakan minum selama dua jam dan pakan lima jam. Tujuan pemuasaan ini agar tidak tidak terjadi pendarahan pada mulut ayam.
PROGRAM PENGENDALIAN KESEHATAN AYAM PEMBIBIT PETELUR DI DONY FARM
Pengendalian atau pencegahan penyakit adalah suatu tindakan untuk melindungi individu terhadap serangan penyakit atau menurunkan keganasannya. Pengendalian atau pencegahan penyakit pada pemeliharaan ayam pembibit petelur sangat penting sehingga dapat mengatasi atau mencegah terjadinya penularan penyakit ataupun timbulnya penyakit. Pemeliharaan kesehatan unggas merupakan bagian integral dari usaha peningkatan produksi ternak. Produktivitas dan reproduktivitas ternak hanya dapat dicapai secara optimal apabila ternak dalam keadaan sehat. Oleh sebab itu pemeliharaan kesehatan ternak merupakan salah satu syarat tercapainya target produksi yang optimal. Program pencegahan penyakit yang dilakukan di Dony Farm antara lain melakukan biosekuriti yang ketat, sanitasi dan vaksinasi
Biosekuriti
Program biosecurity yaitu upaya untuk menjadikan suatu kawasan Peternakan terbebas dari bibit penyakit (mikroorganisme pathogen) dari reservoir atau vektor pembawanya.
Pintu gerbang suatu peternakan adalah tempat pertama bagi orang yang mau masuk ke areal atau komplek peternakan dan merupakan titik awal keberhasilan suatu peternakan terbebas dari wabah atau serangan penyakit. Dony Farm mengkondisikan setiap orang maupun kendaraan tidak sembarangan keluar masuk Farm, dan pintu selalu dijaga ketat oleh petugas. Pada breeding farm dan hatchery selalu dalam keadaan terkunci. Tidak setiap kendaraan atau orang bisa masuk ke kawasan farm demi terlaksananya program pencegahan penyakit. Sebelum masuk ke area breeding farm (di depan pos keamanan), setiap kendaraan dan pengunjung/staf/karyawan harus melewati area penyemprotan dengan desinfektan. Sebelum masuk ke area hatchery, setiap karyawan/staf/pengunjung diwajibkan mengganti pakaian dan disemprot dengan desinfektan. Desinfektan yang digunakan adalah BKC atau long life dengan dosis ringan yaitu 1cc/liter air. Tujuan penggunaan desinfektan ini adalah untuk membunuh mikroorganisme patogen yang mungkin terbawa oleh kendaraan, karyawan/staf/pengunjung.
Biosekuriti yang dilakukan Dony Farm Unit Kalikuto meliputi penyemprotan kendaraan, karyawan/staf/pengunjung dengan desinfektan long life dengan dosis 1 cc/liter air di depan pos jaga keamanan. Berikutnya dilakukan penyemprotan terhadap karyawan/staf/pengunjung yang akan masuk ke area perkantoran yaitu di sebelah kantor feed mill dengan desifektan long life dengan dosis 1cc/liter air. Kemudian, sebelum masuk ke area kandang yaitu di sebelah kantor departemen produksi, setiap karyawan/staf/pengunjung disarankan untuk mengganti pakaian rumah dengan pakaian kerja/pakaian yang bersih sebelum disemprot lagi dengan desinfektan long life dengan dosis 1cc/liter air. Selain aitu, di sebagian kandang disediakan untuk mencelup kaki (dipping foot) dan tangan (dipping hand) sebelum masuk ke dalam kandang dan menangani ternak. Desinfektan yang digunakan untuk mencelup kaki dan tangan adalah long life dengan dosis 1cc/liter air. Biosekuriti yang sama dilakukan juga di Dony Farm Unit Selurah.
Sanitasi Kandang dan Sekitarnya
Sanitasi adalah program di suatu kawasan Peternakan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan bibit penyakit menular sehingga ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi bibit penyakit serta selalu dalam kondisi sehat. Program sanitasi yang dilakukan di breeding farm dan hatchery Dony Farm dengan melakukan penyemprotan kandang 1 kali dalam sehari, menggunakan larutan desinfektan TH-4 atau BIODES dosis yaitu 5cc untuk 1 liter air. Frekuensi dari penyemprotan ini ditingkatkan jika ada kemungkinan terjangkit penyakit. Penyemprotan yang kedua dilakukan di lingkungan sekitar kandang yaitu satu kali dalam satu minggu menggunakan desinfektan jenis long live atau BKC dengan dosis 1cc/liter air. Penyemprotan seperti ini dilakukan secara rutin kecuali saat tertentu, misalnya dilakukan vaksinasi.
Selain penyemprotan dengan menggunakan larutan desinfektan, juga dilakukan proses karantina ayam yang sudah terindikasi terserang penyakit, atau memusnahkannya. Lalu lalang dan perpindahan karyawan atau peralatan kandang dibatasi, binatang liar beserta sarangnya yang memungkinkan berpindah sebagai vector dari mikroorganisme penyebab penyakit dibasmi dengan racun tikus.
Hal lain yang dilakukan adalah menghindari pemeliharaan ayam dengan umur yang beragam dalam satu flok, menjaga kebersihan kandang, peralatan dan daerah sekitarnya, menjaga litter dalam kandang agar tetap kering, menjaga ventilasi dan aliran udara dalam kandang agar selalu dalam keadaan baik.
Sanitasi pada Hatchery
Program sanitasi yang dilakukan pada hatchery Dony Farm adalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawa telur tetas dengan desinfektan agar dalam kondisi bebas dari organisme patogen pembawa penyakit. Desinfektan yang digunakan adalah jenis TH-4 atau BIODES dengan dosis 1cc/liter air. Telur tetas setelah terkumpul, sebelum dibawa ke hatchery terlebih dahulu difumigasi dengan menggunakan formalin 40% sebanyak 240 cc dengan 96 g forcen/PK untuk 8 m3 ruangan. Hal ini dimaksudkan agar telur yang baru diperoleh dari kandang bebas penyakit atau bakteri sebelum masuk ruang penyimpanan telur (cooling room).
Setelah kegiatan full chick, semua peralatan dan bagian ruangan disemprot dengan air bertekanan tinggi. Setelah itu dilakukan desinfeksi ruangan hatchery menggunakan desinfektan long live dengan dosis 5cc/liter air. Hal ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada di lingkungan dan sekitar bagian ruangan hatchery.
Penanganan Ayam Mati
Penanganan ayam mati dan kotoran ayam penting artinya dalam usaha pengendalian kesehatan ayam. Apabila pengguanannya sudah benar maka dampaknya bagi kesehatan ayam yang dipelihara akan terlihat jelas begitu pula sebaliknya, apabila salah dalam penanganannya akan sangat membahayakan kesehatan ternak. Ayam mati merupakan salah satu sumber penyakit dan pencemaran lingkungan.
Pada breeding farm Hatchery Dony Farm dilakukan penanganan sebagai berikut, mengumpulkan ayam-ayam mati dari setiap kandang, melakukan usaha pembakaran ayam mati yang disebabkan penyakit berbahaya atau terinfeksi, melakukan penguburan ayam-ayam mati ke dalam lubang khusus yang disediakan atau bila perlu dilakukan pencelupan dengan desinfektan.
Program Vaksinasi
Program pengendalian kesehatan ayam selanjutnya adalah program vaksinasi. Program ini adalah program yang paling sering digunakan dalam mencegah timbulnya penyakit di suatu kawasan peternakan. Program vaksinasi dalam suatu peternakan tidak selalu bersifat statis tapi dinamis. Artinya, tidak baku antara satu perternakan dengan peternakan lainnya, tidak hanya jenis vaksin yang digunakan tetapi program vaksinasinya pun beragam. Biasanya program vaksinasi ini disesuaikan dengan kasus penyakit yang pernah terjadi. Menurut (Wiharto. 1986), bahwa vaksinasi merupakan salah satu diantara berbagai cara yang efektif untuk melindungi individu terhadap serangan berbagai macam jenis penyakit tertentu.
Pencegahan penyakit melalui program vaksinasi pada Dony Farm diaplikasikan dengan sangat ketat. Jenis vaksin yang digunakan terdiri dari vaksin live dan vaksin kill yang diperoleh dari Intervet, Medion dan yang lainnya sebagai produsen dan SHS, Vaksindo sebagai suplemennya. Pemberian Vaksin ini berfungsi untuk mendapatkan kekebalan untuk jangka waktu tertentu. Kegiatan revaksinasi oleh Dony Farm dilakukan satu sampai dua minggu sebelum kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin di dalam tubuh sampai batas minimum. Hal ini dimaksudkan agar anti bodi selalu ada dalam tubuh ayam.
Program biosecurity yaitu upaya untuk menjadikan suatu kawasan Peternakan terbebas dari bibit penyakit (mikroorganisme pathogen) dari reservoir atau vektor pembawanya.
Pintu gerbang suatu peternakan adalah tempat pertama bagi orang yang mau masuk ke areal atau komplek peternakan dan merupakan titik awal keberhasilan suatu peternakan terbebas dari wabah atau serangan penyakit. Dony Farm mengkondisikan setiap orang maupun kendaraan tidak sembarangan keluar masuk Farm, dan pintu selalu dijaga ketat oleh petugas. Pada breeding farm dan hatchery selalu dalam keadaan terkunci. Tidak setiap kendaraan atau orang bisa masuk ke kawasan farm demi terlaksananya program pencegahan penyakit. Sebelum masuk ke area breeding farm (di depan pos keamanan), setiap kendaraan dan pengunjung/staf/karyawan harus melewati area penyemprotan dengan desinfektan. Sebelum masuk ke area hatchery, setiap karyawan/staf/pengunjung diwajibkan mengganti pakaian dan disemprot dengan desinfektan. Desinfektan yang digunakan adalah BKC atau long life dengan dosis ringan yaitu 1cc/liter air. Tujuan penggunaan desinfektan ini adalah untuk membunuh mikroorganisme patogen yang mungkin terbawa oleh kendaraan, karyawan/staf/pengunjung.
Biosekuriti yang dilakukan Dony Farm Unit Kalikuto meliputi penyemprotan kendaraan, karyawan/staf/pengunjung dengan desinfektan long life dengan dosis 1 cc/liter air di depan pos jaga keamanan. Berikutnya dilakukan penyemprotan terhadap karyawan/staf/pengunjung yang akan masuk ke area perkantoran yaitu di sebelah kantor feed mill dengan desifektan long life dengan dosis 1cc/liter air. Kemudian, sebelum masuk ke area kandang yaitu di sebelah kantor departemen produksi, setiap karyawan/staf/pengunjung disarankan untuk mengganti pakaian rumah dengan pakaian kerja/pakaian yang bersih sebelum disemprot lagi dengan desinfektan long life dengan dosis 1cc/liter air. Selain aitu, di sebagian kandang disediakan untuk mencelup kaki (dipping foot) dan tangan (dipping hand) sebelum masuk ke dalam kandang dan menangani ternak. Desinfektan yang digunakan untuk mencelup kaki dan tangan adalah long life dengan dosis 1cc/liter air. Biosekuriti yang sama dilakukan juga di Dony Farm Unit Selurah.
Sanitasi Kandang dan Sekitarnya
Sanitasi adalah program di suatu kawasan Peternakan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan bibit penyakit menular sehingga ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi bibit penyakit serta selalu dalam kondisi sehat. Program sanitasi yang dilakukan di breeding farm dan hatchery Dony Farm dengan melakukan penyemprotan kandang 1 kali dalam sehari, menggunakan larutan desinfektan TH-4 atau BIODES dosis yaitu 5cc untuk 1 liter air. Frekuensi dari penyemprotan ini ditingkatkan jika ada kemungkinan terjangkit penyakit. Penyemprotan yang kedua dilakukan di lingkungan sekitar kandang yaitu satu kali dalam satu minggu menggunakan desinfektan jenis long live atau BKC dengan dosis 1cc/liter air. Penyemprotan seperti ini dilakukan secara rutin kecuali saat tertentu, misalnya dilakukan vaksinasi.
Selain penyemprotan dengan menggunakan larutan desinfektan, juga dilakukan proses karantina ayam yang sudah terindikasi terserang penyakit, atau memusnahkannya. Lalu lalang dan perpindahan karyawan atau peralatan kandang dibatasi, binatang liar beserta sarangnya yang memungkinkan berpindah sebagai vector dari mikroorganisme penyebab penyakit dibasmi dengan racun tikus.
Hal lain yang dilakukan adalah menghindari pemeliharaan ayam dengan umur yang beragam dalam satu flok, menjaga kebersihan kandang, peralatan dan daerah sekitarnya, menjaga litter dalam kandang agar tetap kering, menjaga ventilasi dan aliran udara dalam kandang agar selalu dalam keadaan baik.
Sanitasi pada Hatchery
Program sanitasi yang dilakukan pada hatchery Dony Farm adalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawa telur tetas dengan desinfektan agar dalam kondisi bebas dari organisme patogen pembawa penyakit. Desinfektan yang digunakan adalah jenis TH-4 atau BIODES dengan dosis 1cc/liter air. Telur tetas setelah terkumpul, sebelum dibawa ke hatchery terlebih dahulu difumigasi dengan menggunakan formalin 40% sebanyak 240 cc dengan 96 g forcen/PK untuk 8 m3 ruangan. Hal ini dimaksudkan agar telur yang baru diperoleh dari kandang bebas penyakit atau bakteri sebelum masuk ruang penyimpanan telur (cooling room).
Setelah kegiatan full chick, semua peralatan dan bagian ruangan disemprot dengan air bertekanan tinggi. Setelah itu dilakukan desinfeksi ruangan hatchery menggunakan desinfektan long live dengan dosis 5cc/liter air. Hal ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada di lingkungan dan sekitar bagian ruangan hatchery.
Penanganan Ayam Mati
Penanganan ayam mati dan kotoran ayam penting artinya dalam usaha pengendalian kesehatan ayam. Apabila pengguanannya sudah benar maka dampaknya bagi kesehatan ayam yang dipelihara akan terlihat jelas begitu pula sebaliknya, apabila salah dalam penanganannya akan sangat membahayakan kesehatan ternak. Ayam mati merupakan salah satu sumber penyakit dan pencemaran lingkungan.
Pada breeding farm Hatchery Dony Farm dilakukan penanganan sebagai berikut, mengumpulkan ayam-ayam mati dari setiap kandang, melakukan usaha pembakaran ayam mati yang disebabkan penyakit berbahaya atau terinfeksi, melakukan penguburan ayam-ayam mati ke dalam lubang khusus yang disediakan atau bila perlu dilakukan pencelupan dengan desinfektan.
Program Vaksinasi
Program pengendalian kesehatan ayam selanjutnya adalah program vaksinasi. Program ini adalah program yang paling sering digunakan dalam mencegah timbulnya penyakit di suatu kawasan peternakan. Program vaksinasi dalam suatu peternakan tidak selalu bersifat statis tapi dinamis. Artinya, tidak baku antara satu perternakan dengan peternakan lainnya, tidak hanya jenis vaksin yang digunakan tetapi program vaksinasinya pun beragam. Biasanya program vaksinasi ini disesuaikan dengan kasus penyakit yang pernah terjadi. Menurut (Wiharto. 1986), bahwa vaksinasi merupakan salah satu diantara berbagai cara yang efektif untuk melindungi individu terhadap serangan berbagai macam jenis penyakit tertentu.
Pencegahan penyakit melalui program vaksinasi pada Dony Farm diaplikasikan dengan sangat ketat. Jenis vaksin yang digunakan terdiri dari vaksin live dan vaksin kill yang diperoleh dari Intervet, Medion dan yang lainnya sebagai produsen dan SHS, Vaksindo sebagai suplemennya. Pemberian Vaksin ini berfungsi untuk mendapatkan kekebalan untuk jangka waktu tertentu. Kegiatan revaksinasi oleh Dony Farm dilakukan satu sampai dua minggu sebelum kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin di dalam tubuh sampai batas minimum. Hal ini dimaksudkan agar anti bodi selalu ada dalam tubuh ayam.
Dalam melakukan vaksinasi ada beberapa faktor yang dicatat yaitu tanggal
pelaksanaan vaksinasi, nama perusahaan dan nomer seri vaksin untuk
mengontrol hasil vaksinasi dan administrasi serta memudahkan komplain
jika ada masalah dengan vaksin. Nama vaksinator juga dicatat untuk
menelusuri bila terjadi kegagalan dalam vaksinasi. Faktor lain yang
dilakukan adalah menghindari vaktor yang bisa mematikan vaksin, seperti
sinar matahari langsung, panas seperti yang ditimbulkan dari deterjen,
bara rokok, desinfektan dan pencampuran vaksin yang tidak benar. Selain
itu, vaksinasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan penyimpanan vaksin
sesuai dengan rekomendasi produsen.
Dalam prosedur vaksinasi yang diperhatikan diantaranya memberikan
vitamin dan anti stres pada ayam sebelum dan sesudah dilaksanakannya
vaksinasi/ tergantung dari kondisi ayam. Setelah selesai vaksinasi,
bekas vaksin dimusnahkan dan peralatan yang digunakan selama vaksinasi
segera dibersihkan dan direbus.
Menghindari Stres
Stres adalah kondisi tubuh yang mengalami gangguan hormonal secara temporer. Adanya stres pada ayam dapat mempermudah kemungkinan terkena penyakit menular. Akibat-akibat yang timbul bila stres diantaranya dehidrasi sebagai akibat pembakaran dalam tubuh yang meningkat, menyebabkan air serta garam mineral (elektrolit) tubuh banyak terbuang. Hal tersebut menyebabkan nafsu makan berkurang, sehingga asimilasi vitamin terganggu, pertumbuhan terganggu dan badan menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit. (Sudaryani dan Santosa, 2003)
Menghindari Stres
Stres adalah kondisi tubuh yang mengalami gangguan hormonal secara temporer. Adanya stres pada ayam dapat mempermudah kemungkinan terkena penyakit menular. Akibat-akibat yang timbul bila stres diantaranya dehidrasi sebagai akibat pembakaran dalam tubuh yang meningkat, menyebabkan air serta garam mineral (elektrolit) tubuh banyak terbuang. Hal tersebut menyebabkan nafsu makan berkurang, sehingga asimilasi vitamin terganggu, pertumbuhan terganggu dan badan menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit. (Sudaryani dan Santosa, 2003)
Untuk mencegah terjadinya stres, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
Dony Farm adalah selalu memberikan vitamin dan elektrolit jika terjadi
suatu hal yang membuat ayam stres, misalnya sebelum dan sesudah
vaksinasi, operator kandang diberi pengarahan dan selalu diingatkan
untuk tidak melakukan perlakuan kasar selama pemeliharaan. Selain itu,
kandang dijaga supaya selalu dalam keadaan tenang dan menghindari suara
gaduh yang dapat menimbulkan stres pada ayam. Demikian juga lingkungan
di sekitar kandang diusahakan tetap stabil, seperti perubahan temperatur
dengan cara membuka dan menutup tirai sesuai kondisi dalam kandang. Hal
lain yang dilakukan adalah menempatkan peralatan kandang dengan tepat
dan jumlahnya memadai, aktivitas sehari-hari dan petugas tidak berubah
secara mendadak dan menghindari akumulasi tingginya gas amoniak dengan
menggunakan kipas.
Program Pengobatan
Program pengobatan dilakukan pada saat keadaan ayam sudah terditeksi secara dini terkena suatu penyakit. Hal ini dilakukan untuk mencegah sulitnya program pengobatan karena pengobatan membutuhkan waktu lama dan memakan biaya yang mahal.
Untuk menentukan jenis obat yang akan diberikan, terlebih dahulu harus diketahui jenis penyakit yang menyerang. Untuk itu dilakukan diagnosa penyakit dengan langkah-langkah sebagai berikut: menentukan bahwa suatu peternakan ada kasus, mendapatkan keterangan peternak tentang sejarah kelompok ayam dan peternakan, pemeriksaan di peternakan termasuk post mortem, pengambilan dan pengiriman material untuk pemeriksaan laboratorium.
Tata Laksana Pemeliharaan
Faktor manajeman pemeliharaan yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap keseharan ayam tersebut diantaranya adalah kualitas bibit, sistem pemeliharaan, kandang dan peralatan. .
Kualitas bibit yang baik akan menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam dipilih dari sumber yang diyakini bebas dari berbagai penyakit dan kualitas bibitnya baik sesuai dengan standar setiap strain.
Sistem pemeliharaan dilakukan sesuai dengan rekomendasi penghasil bibit, seperti memelihara ayam satu umur dalam satu flok. Ayam dipelihara dari umur satu hari sampai diafkir berada dalam satu kandang (all in all out). Kandang dan peralatan selalu bersih. Kandang dan peralatan yang kotor dapat bertindak sebagai media yang baik bagi mikroorganisme patogen untuk berkembang biak dan akan bertindak sebagai media dalam penularan penyakit.
Tes Darah
Tes darah merupakan salah satu program penunjang untuk mengontrol jenis penyakit di kawasan usaha peternakan ayam. Program ini dijalankan secara teratur dan terjadwal. Penyakit yang bisa dideteksi tes darah adalah penyakit yang disebabkan oleh pullorum, thypoid, mycoplasma. Tes darah juga bisa untuk mengetahui tingkat titer anti bodi ayam yang berhubungan erat dengan program vaksinasi yang sedang dijalankan.
Evaluasi Keberhasilan Program Pencegahan Penyakit
Dony Farm selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam komersial dan ayam parent stock. Evaluasi ini didasarkan pada perhitungn tingkat kematian (mortalitas), efisiensi pakan dan produksi telur.
Tingkat keberhasilan program pencegahan penyakit dan sanitasi juga dievaluasi melalui produksi telur yang dikeluarkan perusahaan pembibit ayam tersebut. Langkah yang dilakukan ini sesuai yang diungkapkan Wiharto (1986), bahwa produksi telur dilakukan untuk membandingkan tingkat produksi telur ayam secara kasar dengan tingkat dasar (standar) ayam tersebut, yang dikeluarkan oleh pihak peruhsahaan pembibit sebagai evaluasi dalam pelaksanaan program pencegahan penyakit ayam.
PENETASAN
Pengelolaan penetasan di Dony Farm Magelang dilakukan di unit hatchery. Kegiatan yang dilakukan pada unit hatchery antara lain penanganan telur sebelum ditetaskan, proses penetasan, pull chick (penurunan DOC).
Program Pengobatan
Program pengobatan dilakukan pada saat keadaan ayam sudah terditeksi secara dini terkena suatu penyakit. Hal ini dilakukan untuk mencegah sulitnya program pengobatan karena pengobatan membutuhkan waktu lama dan memakan biaya yang mahal.
Untuk menentukan jenis obat yang akan diberikan, terlebih dahulu harus diketahui jenis penyakit yang menyerang. Untuk itu dilakukan diagnosa penyakit dengan langkah-langkah sebagai berikut: menentukan bahwa suatu peternakan ada kasus, mendapatkan keterangan peternak tentang sejarah kelompok ayam dan peternakan, pemeriksaan di peternakan termasuk post mortem, pengambilan dan pengiriman material untuk pemeriksaan laboratorium.
Tata Laksana Pemeliharaan
Faktor manajeman pemeliharaan yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap keseharan ayam tersebut diantaranya adalah kualitas bibit, sistem pemeliharaan, kandang dan peralatan. .
Kualitas bibit yang baik akan menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam dipilih dari sumber yang diyakini bebas dari berbagai penyakit dan kualitas bibitnya baik sesuai dengan standar setiap strain.
Sistem pemeliharaan dilakukan sesuai dengan rekomendasi penghasil bibit, seperti memelihara ayam satu umur dalam satu flok. Ayam dipelihara dari umur satu hari sampai diafkir berada dalam satu kandang (all in all out). Kandang dan peralatan selalu bersih. Kandang dan peralatan yang kotor dapat bertindak sebagai media yang baik bagi mikroorganisme patogen untuk berkembang biak dan akan bertindak sebagai media dalam penularan penyakit.
Tes Darah
Tes darah merupakan salah satu program penunjang untuk mengontrol jenis penyakit di kawasan usaha peternakan ayam. Program ini dijalankan secara teratur dan terjadwal. Penyakit yang bisa dideteksi tes darah adalah penyakit yang disebabkan oleh pullorum, thypoid, mycoplasma. Tes darah juga bisa untuk mengetahui tingkat titer anti bodi ayam yang berhubungan erat dengan program vaksinasi yang sedang dijalankan.
Evaluasi Keberhasilan Program Pencegahan Penyakit
Dony Farm selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam komersial dan ayam parent stock. Evaluasi ini didasarkan pada perhitungn tingkat kematian (mortalitas), efisiensi pakan dan produksi telur.
Tingkat keberhasilan program pencegahan penyakit dan sanitasi juga dievaluasi melalui produksi telur yang dikeluarkan perusahaan pembibit ayam tersebut. Langkah yang dilakukan ini sesuai yang diungkapkan Wiharto (1986), bahwa produksi telur dilakukan untuk membandingkan tingkat produksi telur ayam secara kasar dengan tingkat dasar (standar) ayam tersebut, yang dikeluarkan oleh pihak peruhsahaan pembibit sebagai evaluasi dalam pelaksanaan program pencegahan penyakit ayam.
PENETASAN
Pengelolaan penetasan di Dony Farm Magelang dilakukan di unit hatchery. Kegiatan yang dilakukan pada unit hatchery antara lain penanganan telur sebelum ditetaskan, proses penetasan, pull chick (penurunan DOC).
Penanganan Telur Sebelum Ditetaskan
Grading (Seleksi Telur)
Tahap awal dari proses penetasan dimulai dari penyeleksian telur (grading). Menurut Sudaryani dan Santoso (2003), tujuan seleksi telur tetas adalah untuk mendapatkan anak ayam yang sesuai dengan yang diharapkan.
Kriteria telur yang baik untuk ditetaskan (Hatching Egg) adalah telur utuh dan bersih, bobot telur 55-70 gram, bentuk telur normal dengan indeks 74%, ketebalan kerabang 0,33 mm (Rasyaf, M. 1995). Telur yang tidak masuk ke dalam kriteria telur tetas dimasukkan ke dalam gudang telur untuk dijual sebagai telur konsumsi.
Tahap awal dari proses penetasan dimulai dari penyeleksian telur (grading). Menurut Sudaryani dan Santoso (2003), tujuan seleksi telur tetas adalah untuk mendapatkan anak ayam yang sesuai dengan yang diharapkan.
Kriteria telur yang baik untuk ditetaskan (Hatching Egg) adalah telur utuh dan bersih, bobot telur 55-70 gram, bentuk telur normal dengan indeks 74%, ketebalan kerabang 0,33 mm (Rasyaf, M. 1995). Telur yang tidak masuk ke dalam kriteria telur tetas dimasukkan ke dalam gudang telur untuk dijual sebagai telur konsumsi.
Telur yang lolos seleksi ditempatkan di egg tray.
Fumigasi Telur Tetas
Telur tetas yang telah lolos seleksi kemudian dimasukkan ke dalam ruang fumigasi berukuran 3 m x 2,5 m x 3 m. Fumigasi dilakukan selama 20 menit dengan dosis 280 g KMnO4 dan 560 ml formalin 40%. Menurut Sudaryani dan Santosa (2003), fumigasi dilakukan untuk membunuh kuman penyakit.
Telur tetas yang telah lolos seleksi kemudian dimasukkan ke dalam ruang fumigasi berukuran 3 m x 2,5 m x 3 m. Fumigasi dilakukan selama 20 menit dengan dosis 280 g KMnO4 dan 560 ml formalin 40%. Menurut Sudaryani dan Santosa (2003), fumigasi dilakukan untuk membunuh kuman penyakit.
Penyimpanan Telur
Telur yang telah difumigasi disimpan di cooling room. Cooling room merupakan ruangan khusus untuk menyimpan telur tetas sebelum dimasukkan ke setter. Suhu dan kelembaban ruangan penyimpanan diatur sehingga embrio tidak berkembang. Tujuan utama penyimpanan telur tetas adalah menunggu sampai jumlah telur yang ingin ditetaskan tercapai. Lama penyimpanan telur tetas berkisar 3-4 hari pada suhu 20 oC dan kelembaban 70%-80%. Penyimpanan telur tetas yang terlalu lama dapat mempengaruhi daya tetas telur.
Telur yang telah difumigasi disimpan di cooling room. Cooling room merupakan ruangan khusus untuk menyimpan telur tetas sebelum dimasukkan ke setter. Suhu dan kelembaban ruangan penyimpanan diatur sehingga embrio tidak berkembang. Tujuan utama penyimpanan telur tetas adalah menunggu sampai jumlah telur yang ingin ditetaskan tercapai. Lama penyimpanan telur tetas berkisar 3-4 hari pada suhu 20 oC dan kelembaban 70%-80%. Penyimpanan telur tetas yang terlalu lama dapat mempengaruhi daya tetas telur.
Proses Penetasan
Pre Warming
Setelah jumlah telur yang akan ditetaskan terpenuhi, maka telur tetas dikeluarkan dari cooling room menuju setter. Akibat jauhnya perbedaan suhu antara cooling room dengan setter, maka perlu adanya penyesuaian suhu agar embrio yang ada di dalam telur tidak mengalami cekaman. Proses penyesuaian suhu tersebut disebut pre warming. Lamanya proses pre warming didasarkan pada ketebalan kerabang telur.
Pre Warming
Setelah jumlah telur yang akan ditetaskan terpenuhi, maka telur tetas dikeluarkan dari cooling room menuju setter. Akibat jauhnya perbedaan suhu antara cooling room dengan setter, maka perlu adanya penyesuaian suhu agar embrio yang ada di dalam telur tidak mengalami cekaman. Proses penyesuaian suhu tersebut disebut pre warming. Lamanya proses pre warming didasarkan pada ketebalan kerabang telur.
Setter
Telur dari pre warming dimasukkan ke dalam ruang setter (ruang inkubator). Telur disetting berdasarkan kandang, kualitas telur, dan umur induk ayam. Suhu ruang setter 37,5 oC dan kelembaban 55%. Pemutaran telur tetas di dalam setter dilakukan selama 18 hari dengan frekuensi pemutaran satu jam sekali. Sudut pemutaran telur 90 o dan kemiringan 45o. Bila telur tidak diputar, maka kuning telur akan melekat pada satu sisi kerabang telur dan berakibat pada kematian embrio. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Santosa (2003), bahwa telur tetas harus diputar setiap jam untuk menjaga embrio agar tidak menempel pada kerabang telur.
Telur dari pre warming dimasukkan ke dalam ruang setter (ruang inkubator). Telur disetting berdasarkan kandang, kualitas telur, dan umur induk ayam. Suhu ruang setter 37,5 oC dan kelembaban 55%. Pemutaran telur tetas di dalam setter dilakukan selama 18 hari dengan frekuensi pemutaran satu jam sekali. Sudut pemutaran telur 90 o dan kemiringan 45o. Bila telur tidak diputar, maka kuning telur akan melekat pada satu sisi kerabang telur dan berakibat pada kematian embrio. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan Santosa (2003), bahwa telur tetas harus diputar setiap jam untuk menjaga embrio agar tidak menempel pada kerabang telur.
Transfer Telur Tetas dan Candling
Transfer adalah proses pemindahan telur tetas dari setter ke hatcher saat umur embrio 18 hari. Sebelum masuk ke mesin hatcher, terlebih dahulu dilakukan candling (peneropongan). Candling dilakukan untuk memisahkan telur yang fertil, infertil dan explode. Menurut Nuryati dkk (2003), telur explode disebabkan telur terkontaminasi bakteri, kotor, pencucian telur kurang baik dan mesin tetas kotor.
Transfer telur tetas dan candling dilakukan dengan cepat, maksimal 30 menit karena embrio dapat mati akibat perubahan suhu telur yang drastis. Telur yang sudah diteropong dipindahkan ke kereta buggy hatcher yang berbentuk keranjang.
Transfer adalah proses pemindahan telur tetas dari setter ke hatcher saat umur embrio 18 hari. Sebelum masuk ke mesin hatcher, terlebih dahulu dilakukan candling (peneropongan). Candling dilakukan untuk memisahkan telur yang fertil, infertil dan explode. Menurut Nuryati dkk (2003), telur explode disebabkan telur terkontaminasi bakteri, kotor, pencucian telur kurang baik dan mesin tetas kotor.
Transfer telur tetas dan candling dilakukan dengan cepat, maksimal 30 menit karena embrio dapat mati akibat perubahan suhu telur yang drastis. Telur yang sudah diteropong dipindahkan ke kereta buggy hatcher yang berbentuk keranjang.
Hatcher
Telur yang lolos pada saat candling kemudian dimasukkan ke dalam mesin hatcher selama tiga hari. Selama berada di hatcher tidak dilakukan pemutaran telur karena pada periode ini akan terjadi pipping (anak ayam berusaha memecah kerabang dengan paruhnya).
Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan berdasarkan keadaan telur. Suhu dalam hatcher sekitar 37-38 oC. Kelembaban hatcher sebelum pipping sekitar 55% dan saat pipping kelembaban dinaikkan menjadi 70%-75%. Kelembaban yang tinggi dapat membantu proses pipping. Saat telur menetas (setelah pipping) kelembaban diturunkan kembali menjadi 52%-55% dan suhu dalam keadaan lebih rendah dari 37 oC untuk membantu proses pengeringan bulu DOC.
Telur yang lolos pada saat candling kemudian dimasukkan ke dalam mesin hatcher selama tiga hari. Selama berada di hatcher tidak dilakukan pemutaran telur karena pada periode ini akan terjadi pipping (anak ayam berusaha memecah kerabang dengan paruhnya).
Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan berdasarkan keadaan telur. Suhu dalam hatcher sekitar 37-38 oC. Kelembaban hatcher sebelum pipping sekitar 55% dan saat pipping kelembaban dinaikkan menjadi 70%-75%. Kelembaban yang tinggi dapat membantu proses pipping. Saat telur menetas (setelah pipping) kelembaban diturunkan kembali menjadi 52%-55% dan suhu dalam keadaan lebih rendah dari 37 oC untuk membantu proses pengeringan bulu DOC.
Pull Chick (Penurunan DOC)
Pull chick adalah kegiatan menurunkan DOC dari mesin hatcher, termasuk sexing DOC (pemisahan DOC jantan dan betina), seleksi sambil memasukkan DOC ke dalam boks. Sexing dilakukan berdasarkan warna bulu. DOC jantan memiliki warna bulu kuning dan garis punggung berjumlah ganjil, sedangkan DOC betina memilki warna bulu coklat dengan garis punggung kuning berjumlah genap. DOC jantan langsung dimasukkan ke boks sebanyak 102 ekor tanpa perlakuan apapun. DOC betina diseleksi lagi dengan kriteria bobot badan, warna bulu, kondisi fisik (mata, kaki, perut), dan kesehatan. DOC betina langsung dipotong paruhnya sepanjang 1/3 bagian dari panjang paruh, menggunakan alat debeaker. DOC yang telah diseleksi kemudian dimasukkan ke dalam boks dan dihitung jumlahnya. Setiap boks diisi 100 ekor betina ditambah 2 ekor untuk resiko transportasi.
Pull chick adalah kegiatan menurunkan DOC dari mesin hatcher, termasuk sexing DOC (pemisahan DOC jantan dan betina), seleksi sambil memasukkan DOC ke dalam boks. Sexing dilakukan berdasarkan warna bulu. DOC jantan memiliki warna bulu kuning dan garis punggung berjumlah ganjil, sedangkan DOC betina memilki warna bulu coklat dengan garis punggung kuning berjumlah genap. DOC jantan langsung dimasukkan ke boks sebanyak 102 ekor tanpa perlakuan apapun. DOC betina diseleksi lagi dengan kriteria bobot badan, warna bulu, kondisi fisik (mata, kaki, perut), dan kesehatan. DOC betina langsung dipotong paruhnya sepanjang 1/3 bagian dari panjang paruh, menggunakan alat debeaker. DOC yang telah diseleksi kemudian dimasukkan ke dalam boks dan dihitung jumlahnya. Setiap boks diisi 100 ekor betina ditambah 2 ekor untuk resiko transportasi.
Setelah itu DOC betina divaksin Marek’s dan NDIB. Vaksin Marek’s
dilakukan sub cutan (suntik di bawah kulit leher), sedangkan vaksin NDIB
melalui mata. Dosis pemberian vaksin ini 0,2 cc per ekor. Setelah
divaksin, DOC disemprot dengan vitamin kemudian dikemas dan diberi label
yang berisi keterangan nama perusahaan pembibit, penyeleksi (grader),
jumlah DOC dalam boks, bobot DOC saat menetas dan jenis vaksin yang
diberikan serta tanggal DOC menetas.
PENANGANAN LIMBAH
PENANGANAN LIMBAH
Jenis atau Produk Limbah yang Dihasilkan
Limbah merupakan sisa aktivitas makhluk hidup. Limbah peternakan di Dony Farm ada dua bentuk, yaitu limbah padat dan limbah cair. Jenis limbah padat yang dihasilkan adalah berupa kotoran ayam di kandang battery, limbah kristal (kotoran ayam di kandang postal yang bercampur dengan litter), bangkai ayam, kerabang telur dan DOC afkir di unit penetasan.
Limbah cair dihasilkan dari air pencucian kandang dan peralatan, air sisa sanitasi dan sisa air minum ayam.
Limbah merupakan sisa aktivitas makhluk hidup. Limbah peternakan di Dony Farm ada dua bentuk, yaitu limbah padat dan limbah cair. Jenis limbah padat yang dihasilkan adalah berupa kotoran ayam di kandang battery, limbah kristal (kotoran ayam di kandang postal yang bercampur dengan litter), bangkai ayam, kerabang telur dan DOC afkir di unit penetasan.
Limbah cair dihasilkan dari air pencucian kandang dan peralatan, air sisa sanitasi dan sisa air minum ayam.
Penanganan Limbah
Penanganan limbah di Dony Farm adalah membuatkan saluran pembuangan berupa selokan untuk limbah cair, sedangkan untuk limbah padat berupa kotoran ayam disalurkan ke unit pengolahan limbah. Limbah kristal dimasukkan ke karung lalu dijual ke petani untuk pupuk tanaman sayur dan sebagian diolah menjadi kompos. Limbah penetasan berupa kerabang telur tidak diolah karena biaya pengolahan lebih tinggi dari nilai produk yang dihasilkan, oleh karena itu limbah kerabang dibuang atau dijadikan campuran pakan untuk itik. Limbah berupa DOC afkir dimusnahkan atau dijual untuk pakan lele.
Penanganan limbah di Dony Farm adalah membuatkan saluran pembuangan berupa selokan untuk limbah cair, sedangkan untuk limbah padat berupa kotoran ayam disalurkan ke unit pengolahan limbah. Limbah kristal dimasukkan ke karung lalu dijual ke petani untuk pupuk tanaman sayur dan sebagian diolah menjadi kompos. Limbah penetasan berupa kerabang telur tidak diolah karena biaya pengolahan lebih tinggi dari nilai produk yang dihasilkan, oleh karena itu limbah kerabang dibuang atau dijadikan campuran pakan untuk itik. Limbah berupa DOC afkir dimusnahkan atau dijual untuk pakan lele.
Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah berupa kotoran ayam berguna untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan dan meningkatkan mutu dari limbah yang dihasilkan. Bentuk pengolahan limbah di Dony Farm adalah dengan pembuatan kompos. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah : limbah organik (kotoran ayam) 83%, abu 10%, serbuk gergaji (kayu lunak) 5%, kalsit 3%, dan bakteri pengurai (stardec) 0,25%. Teknik pembuatannya adalah dengan cara menumpuk kotoran ayam yang sudah dicampur dengan serbuk gergaji dan dicampur dengan bahan lain serta disusun secara berlapis. Tumpukan tersebut diaduk hingga homogen dan didiamkan dengan tumpukan minimal satu meter. Pembalikan dilakukan satu kali seminggu, selama delapan kali pembalikan kompos sudah jadi.
PEMASARAN
Pemasaran adalah usaha untuk mencari, menemukan dan mempertahankan konsumen. Strategi pemasaran yang utama adalah mencari kepuasan konsumen. Dalam sebuah peternakan, bagian produksi dan pemasaran harus seimbang, karena apabila pemasaran tidak berjalan dengan baik akan terjadi penumpukan hasil produksi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian, mengingat produk peternakan mudah rusak dan mudah busuk. Oleh karena itu, peternak harus bisa memasarkan hasil produksi dan mencari pelanggan.
Bentuk Produk, Jumlah dan Harga
Produk yang dihasilkan Dony Farm diantaranya telur konsumsi, DOC ayam jantan dan betina final stock, pupuk kompos, ayam broiler, ayam petelur afkir dan karung bekas.
Telur konsumsi dihasilkan dari unit peternakan di farm Kalikuto dan farm Selurah. Telur konsumsi juga diperoleh dari telur ayam parent stock yang tidak memenuhi kriteria telur tetas pada saat grading.
DOC dihasilkan dari unit penetasan di farm Gedangan dengan merek dagang Cakra 50. DOC jantan dan betina yang dihasilkan dijual sesuai pesanan peternak atau poultry shop dari daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. DOC betina juga sebagian dipakai untuk pengganti (replacement stock) ayam-ayam yang sudah tua. DOC jantan yang tidak ada pesanan dibesarkan oleh perusahaan.
Pupuk kompos dihasilkan dari unit pengolahan kompos. Jumlah kompos yang dihasilkan selama satu minggu rata-rata sekitar 12 ton. Harga pupuk kompos per kilogram adalah Rp. 500,00.
KESIMPULAN
Dony Farm merupakan perusahaan yang menekuni bidang pembibitan ayam. Dengan manajemen pemeliharaan, manajemen pakan dan perkandangan yang baik dapat menghasilkan produk DOC yang berkualitas.
Pemberian pakan sudah baik. Pakan yang diberikan merupakan pakan buatan pabrik. Pergantian pakan untuk setiap periode pemeliharaan sudah sangat baik, sehingga dapat menekan tingkat stres akibat perubahan pakan. Upaya penanggulangan penyakit di Dony farm perlu ditingkatkan.
Penetasan di Dony Farm menggunakan mesin tetas James Way. Fertilitas telur ayam yang dihasilkan mencapai 96% dengan daya tetas 86%.
DAFTAR PUSTAKA
Nuryati, T., Sutarto,M. Khamin dan P.S. Hardjosworo. 2003. Sukses Menetaskan Telur. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Penetasan. Kanisius, Yogyakarta.
Rasyaf, M. 2003. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sudaryani, T. dan H. Santosa. 2003. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.
Wiharto. 1986. Petunjuk Beternak Ayam. Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya, Malang.
0 komentar:
Posting Komentar