This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Kamis, 08 November 2012
Kamis, 01 November 2012
Azis Hapiddin Blog: 5 Danau Paling Aneh dan Unik di Dunia
Kamis, November 01, 2012
XI IPA 3 ELCLASSIGA
No comments
MAKALAH CERPEN
Kamis, November 01, 2012
XI IPA 3 ELCLASSIGA
No comments
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini di dasari pada tinjauan pustaka mengenai pengertian cerpen, ciri-ciri cerpen,
unsur intrinsik serta ekstrinsik cerpen,
perbedaan cerpen,novel, dan roman. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan
tugas bahasa Indonesia . Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih
memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca dan khususnya bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.
Cianjur, 20 Oktober 2012
Muh. Nur Dwi Cahyo
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………. i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………... ii
BAB
1 PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
Latar
belakang………………………………………………………. 1
Pembatasan
Masalah………………………………………………. 1
Tujuan………………………………………………………………… 1
BAB
2 PEMBAHASAN…………………………………………………. 2
Pengertian Cerpen………………………………………………….. 2
Ciri-ciri Cerpen………………………………………………………. 3
Unsur Intrinsik dan
Ekstrinsik Cerpen……………………………. 4
Jenis-jenis Cerpen………………………………………………….. 8
Perbedaan Roman,
Novel, dan Cerpen………………………….. 9
Contoh Cerpen……………………………………………………… 10
BAB
3 KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………. 14
Kesimpulan………………………………………………………….. 14
Saran………………………………………………………………… 14
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………… 15
PENDAHULUAN
1.
1. Latar Belakang
Cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi
merupakan karangan berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan
waktu. Selain cerpen, karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah
novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif.
Karangan
jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah
terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Selain
berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan oleh penulis
dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekalijauh dari realita kehidupan.
1. 2. Pembatasan masalah
Dalam makalah ini hanya meneliti tentang pengertian
cerpen, ciri-ciri cerpen, unsur intrinsik serta ekstrinsik cerpen, dan
perbedaan antara cerpen, novel, dan roman.
1.
3.
Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
-
Mengetahui pengertian cerpen.
-
Mengetahui ciri-ciri
cerpen.
-
Dapat membedakan
antara cerpen, novel, dan roman.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Cerpen
1. Menurut
Wikipedia :
2.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia :
Cerita pendek apabila diuraikan menurut
kata yang membentuknya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut : cerita artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu
hal, sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam
situasi atau suatu ketika ( 1988 : 165 ).
3. Menurut
Susanto dalam Tarigan (1984 : 176) :
cerita pendek adalah cerita yang
panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap
yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.
4. Menurut Sumardjo dan Saini
(1997 : 37) :
cerita pendek adalah cerita atau parasi
(bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa
yang dimaksud dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif
yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat
tetapi padat.
B. Ciri-ciri Cerpen
Ø Ciri-ciri cerita pendek menurut
pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36) sebagai berikut.
Ceritanya pendek ;
Ceritanya pendek ;
- Bersifat rekaan (fiction)
- Bersifat naratif, dan
- Memiliki kesan tunggal
Ø Pendapat lain mengenai ciri-ciri
cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis dalam Tarigan (1985 : 177) sebagai
berikut.
- Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita.
- Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
- Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Ø
Menurut
Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai
berikut.
- Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity).
- Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action).
- Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and alert).
Ø Jadi,
ciri-ciri cerpen secara umum adalah :
1.Tidak
lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30 menit.)
2. Besifat Fiksi
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas
6. Alur yang digunakan alur rapat
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya
2. Besifat Fiksi
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas
6. Alur yang digunakan alur rapat
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya
C.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
1.
Unsur Intrinsik
a.
Tema
Tema
adalah salah satu unsur pembangun cerpen, yaitu gagsan utama yang terkandung
dalam suatu karya sastra dan yang mendasari terciptanya karya sastra tersebut.
Tema seperti akar bagi pohon, dari situlah sebuah cerita berkembang.
b.
Alur
Alur
merupakan struktur penceritaan dalam cerpen yang di dalamnya berisi rangkaian
kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat
(kausalitas) dan logis.
Tahapan
alur:
·
Tahapan permulaan
·
Tahapan pertikaian
(konflik)
·
Tahapan perumitan
·
Tahapan puncak
(klimaks)
·
Tahapan peleraian
·
Tahapan akhir
c. Latar / setting
Latar
adalah tempat, waktu atau keadaan alam atau cuaca terjadinya suatu peristiwa.
Wiyanto (2005:82) membedakan latar sebagai berikut:
1. Latar tempat, yaitu tempat peristiwa dalam cerita itu
terjadi.
2. Latar waktu, yaitu kapan peristiwa dalam cerita itu
terjadi.
3. Latar suasana, yaitu suasana yang mendukung peristiwa
dalam cerita tersebut. Suasana ini dapat berbentuk suasana bathin, seperti
perasaan bahagia atau sedih, juga dapat berupa suasana lahir, seperti sepi atau
hiruk pikuk.
d. Tokoh dan Penokohan
Setiap
cerita mempunyai tokoh dan
yang ditokohkan seperti dalam kehidupan nyata karena pada dasarnya karya sastra
dapat disebut sebagai mimetic (tiruan) dari kehidupan nyata. Tokoh dan penokohannya atau gambaran karakter tokoh
tersebut merupakan unsur yang sangat penting dalam sbuah cerita.
e. Sudut Pandang
Sudut
pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita yang ditulisnya.
Sudut pandang dibedakan menjadi 2
pola utama :
1. Pola orang pertama
Kedudukan pengarang dapat dikategorikan menjadi 3
macam :
·
Pengarang sebagai
tokoh utama
·
Pengarang sebagai
pengamat tidak langsung
·
Pengarang sebagai
pengamat langsung
2. Pola Orang ketiga
Secara eksplisit memakai kata ganti dia, ia atau nama
orang.
Dalam pola ini pengarang dapat diibaratkan sebagai
dalang, orang yang bercerita tetapi tanpa harus terlibat dengan peristiwa yang
dialami tokoh-tokoh yang diceritakannya. Pola ini dibedakan menjadi 2 tipe:
·
Sudut pandang serba
tahu
·
Sudut pandang terarah
Sementara itu, Harry Shaw (1972:293) membagi sudut
pandang menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Pengarang menggunakan sudut sudut pandang dan kata
ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan
mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata sendiri.
2. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan. Is
lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat I dalam cerita. Pengarang
biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal. Ia
sama sekali berdiri di luar cerita. Ia serba lihat, serba dengar, dan serba
tahu. Is melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia
bathin yang paling dalam dri tokoh.
f. Amanat
Amanat
adalah pesan moral yang ada di dalam cerita.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang mendukung
dari luar cerita tersebut. Contoh unsur-unsur ekstrinsik, yaitu :
1. Biografi Pengarang
2. Sosial Budaya
3. Moral
4. Agama
1. Biografi Pengarang
2. Sosial Budaya
3. Moral
4. Agama
D. Jenis-jenis Cerpen
Jenis-jenis cerpen ada 3, yaitu :
Ø Cerpen Kedaerahan
Contoh : -
Rumah untuk Kemenakan
-
Gampong
-
Orang kaya baru, dll.
Ø Cerpen Nasional
Contoh : -
Jalan Soeprapto
-
Jiwa yang Terguncang
-
Senyuman Terakhir,
dll.
Ø
Cerpen Pop
Contoh : - Perempuan disimpang Tiga
-
Roda Kehidupan
-
Pelabuhan Makin Jauh
-
Anggap Auk Bulan
-
Kisah dikantor Pos,
dll.
E. Perbedaan Roman, Novel, dan Cerpen
No
|
Unsur
|
Roman
|
Novel
|
Cerpen
|
1
|
Alur
|
Kompleks
|
Kompleks
|
Sederhana
|
2
|
Konflik
|
Mengubah nasib tokoh secara tragis
|
Mengubah nasib tokoh
|
Tidak mengubah nasib tokoh
|
3
|
Panjang cerita
|
Menceritakan kehidupan tokoh secara mendetail sejak lahir
sampai dewasa atau meninggal dunia
|
Menceritakan sebagian besar kehidupan tokoh
|
Menceritakan kehidupan tokoh yang dianggap penting
|
4
|
Penokohan
|
Karakter tokoh disampaikan secara lebih mendetail
|
Karakter tokoh disampaikan secara mendetail.
|
Karakter tokoh tidak mendetail.
|
Ø
Adapun
perbedaan antara novel dan cerpen yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :
- Dalam novel terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus terjadi.
- Dalam novel, perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam cerpen, perwatakan digambarkan secara singkat
- Novel memiliki alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya sederhana.
- Dalam novel, latar lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam cerpen, latar hanya sebentar dan terbatas.
- Novel lebih panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih pendek karangannya.
- Unsur-unsur cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan cerpen, sedangkan unsur cerita dalam cerpen relatif sederhana dan pasti tunggal
- Novel biasanya ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan cerpen biasanya ditulis maksimal 30 halaman kuarto.
- Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata dalam cerpen maksimal 10.000 kata.
- Lama untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk).
F.
Contoh Cerpen
Arti
Persahabatan
Bagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan
bergembira. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin
besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu
kisah yang membuat aku berpendapat berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu,
papa mamaku berlibur ke Bali dan aku sendirian menjaga rumah...
“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.
“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.
“Beni! Katanya mau cari referensi
tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan buku dari rak sebelah, mau
pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya besok kamis, semua tugas
kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini. Yuhuuuu... setelah itu
bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada nyaring.
Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.
Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.
Sahabatku yang kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya
Jonathan. Bang Jon pemberani, badannya besar karena sehari bisa makan lima
sampai enam kali. Sebentar lagi dia pasti datang - nah, sudah kuduga dia datang
kesini.
“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.
Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.
Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.
Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.
Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke, Beni – kamu pergi segera
beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan pergoki mereka lewat depan dan
teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua” bisikan Judi terdengar
membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.
Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.
Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.
“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.
“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpapasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”
Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.
Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.
“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.
“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpapasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”
Singkat cerita, aku mengobati mereka
berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan kami menjelaskan apa yang
tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini seperti tidak pernah
terjadi.
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.
“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.
Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.
“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.
Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
·
KESIMPULAN
Cerita pendek adalah karangan nasihat
yang bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan
pelakunya relatif singkat tetapi padat.
Unsur instrinsik cerpen diantaranya
tema, plot/alur, tokoh, latar, amanat dan sudut pandang.
Perbedaan cerpen, novel dan roman
diantaranya adalah panjangnya cerita yang disajikan.
·
SARAN
Pada saat Anda menulis cerpen sebaiknya
Anda menyajikan beberapa unsur penting cerpen yang sesuai dengan daya kreasi
Anda. Unsur-unsur penting itu meliputi: tema, plot/alur, tokoh,
latar/setting,amanat dan sudut pandang. Jadi, Anda harus mengembangkan tema,
menyajikan rangkaian peristiwa, tokoh, latar, amanat dan sudut pandang dengan
menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Eti, Nunung Yuli. 2004, Bahasa Indonesia X. Klaten: Intan
Pariwara
Rahardjo, Sri H. 2004. Buku Bahasa
Indonesia SMA X. Jakarta: Esis
Tim
Edukatif .2007. Kompeten Berbahasa Indonesia XII. Jakarta:
Erlangga
Tukan. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia
3. Jakarta: Yudhistira