Blogroll

SEMUA ORANG BOLEH BEREKSPRESI

Sabtu, 09 Maret 2013

Password Paling Populer 2012 Di Dunia Cyber



Password Paling Populer 2012 Di Dunia Cyber – Password atau kata sandi menjadi kunci penting untuk mengakses semua data yang tersimpan di penyimpanan data (storage) online. Selain itu password juga berfungsi melindungi identitas atau data rahasia seseorang yang tersimpan pada akun email atau akun social media seperti LinkedIn, Facebook dan Twitter yang memang mengharuskan penggunaan password untuk perlindungan data. Dalam pembuatannya, sedapat mungkin password atau kata sandi yang digunakan terdiri atas kombinasi yang beragam sehingga sulit untuk diretas oleh para penjahat cyber crime atau para hacker. Nah baru-baru ini beberapa situs terkemuka telah merilis daftar 25 password yang paling sering dan paling banyak digunakan di tahun 2012 ini. Ke-25 password terpopuler ini sekaligus mendapat predikat “password terburuk” dan dinyatakan tidak aman untuk digunakan. Kenapa sebab ? Karena 25 password ini paling gampang ditembus oleh para hacker. So inilah daftar password paling populer di tahun 2012 ini yang saya himpun dari berbagai sumber.

most common password 2012
1. The Most Popular Password Of 2012 Versi Egostatic.com

most popular password 2012 egostatic
2. Most Popular (Worst) Password Of 2012 Versi Huffington Post

most popular password
3. 10 Password Paling Sering Dipakai Versi Daily Mail     

top 10 pasword dailymail
Dan screenshoot dibawah ini adalah aplikasi Facebook Hacker Pro yang sering digunakan hacker untuk menembus akun facebook seseorang. Caranya gampang, tinggal ketik alamat email atau ID facebooknya dan selanjutnya tugas aplikasi yang bekerja.
Jika password anda termasuk dalam Password Paling Populer 2012 Di Dunia Cyber diatas maka sebaiknya segera saja ganti password tersebut dengan password baru yang lebih baik. Untuk memastikan kekuatan (strenght) dari kombinasi password yang akan anda pakai, anda dapat mengujinya melalui situs http://howsecureismypassword.net/. Semoga informasi ini berguna. 

Jumat, 01 Maret 2013

Ratusan Modifikasi Motor Honda Riuhkan Denpasar

detail beritaSANUR- Kota Bali menjadi destinasi terakhir penyelenggaraan Honda OtoContest (HOCS) yang diprakarsai oleh PT Astra Honda Motor. Acara ini berlangsung di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 8-9 Desember 2012.

Ajang ini diselenggarakan Honda sebagai wadah bagi para modifikator lokal untuk membuktikan diri dalam menuangkan ide kreasinya dalam mengubah sepeda motor Honda dikancah nasional.

General Manager Marketing Planning and Analysis Division AHM Agustinus Indraputra mengatakan kontes modifikasi ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda dalam berkreasi, khususnya para modifikator berbakat Indonesia.

"Beberapa model sepeda motor Honda yang identik dengan anak muda sangat mudah dimodifikasi,  sehingga memberi ruang berkreasi bagi pemiliknya," tandasnya.

Sebagai ajang penutup, Final Battle HOCS 2012 ini menghadirkan jawara-jawara dari beberapa kota penyelenggaraan HOCS. HOCS 2012 digelar di 14 kota besar di Indonesia diantaranya Kupang, Ponorogo, Kediri, Jember, Banjarmasin, Jogya, Malang, Manado, Palembang, Surabaya, Pekanbaru, Jakarta, Bandung dan Bali.

Sekira 1.600 motor modifikasi mengikuti kontes modif berskala nasional itu. HOCS Seri Bali sendiri diikuti oleh 387 peserta. Sementara finalis Final Battle HOCS diikuti oleh 124 motor modifikasi.

HOCS 2012 memperlombakan 12 kategori diantaranya Aksesoris, Pemula, Matic Pemula, Street Racer Modify, Body Art Sticker, Custom Modify, Sport Custom, Racing Style, Matic Funky, Cub Funky, Sport Funky dan Extreme.

Dari ajang ini dipilih 4 orang pemenang untuk dinobatkan sebagai The King Extreme, The King Non Extreme, dan The King of Fashion dan The King of Rookie. (uky)

Biodata Ebiet Ghoffard Ade

Biodata

Nama Lengkap : Ebiet Ghoffard Ade
Nama Asli : Abid Ghoffar Aboe Dja’far
Tanggal/Tempat lahir : 21 April 1954/Wanadadi, Banjarnegara, Banyumas, Jawa Tengah
Nama Istri : Yayu Sugianto (Koespudji Rahayu)
Nama Anak – anak : 1. Abietyasakti Ksatria Kinasih – ♂
2. Aderaprabu Lantip Trengginas – ♂
3. Byatriasa Pakarti Linuwih – ♀
4. Segara Banyu Bening – ♂




Ebiet G. Ade (lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, 21 April 1954; umur 55 tahun) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berkewarganegaraan Indonesia. Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang ber-genre balada, pada awal karirnya, ia ‘memotret’ suasana kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang cinta, tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain.
Terlahir dengan nama Abid Ghoffar bin Aboe Dja’far di Wanadadi, Banjarnegara[1], merupakan anak termuda dari 6 bersaudara, anak Aboe Dja’far, seorang PNS, dan Saodah, seorang pedagang kain. Dulu ia memendam banyak cita-cita, seperti insinyur, dokter, pelukis. Semuanya melenceng, Ebiet malah jadi penyanyi — kendati ia lebih suka disebut penyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berawal dari kepenyairan.
Setelah lulus SD, Ebiet masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Banjarnegara. Sayangnya ia tidak betah sehingga pindah ke Yogyakarta. Sekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan melanjutkan ke SMA Muhammadiyah I. Di sana ia aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia). Namun, ia tidak dapat melanjutkan kuliah ke Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada karena ketiadaan biaya. Ia lebih memilih bergabung dengan grup vokal ketika ayahnya yang pensiunan memberinya opsi: Ebiet masuk FE UGM atau kakaknya yang baru ujian lulus jadi sarjana di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.[3]
Nama Ebiet didapatnya dari pengalamannya kursus bahasa Inggris semasa SMA. Gurunya orang asing, biasa memanggilnya Ebiet, mungkin karena mereka mengucapkan A menjadi E. Terinspirasi dari tulisan Ebiet di bagian punggung kaos merahnya, lama-lama ia lebih sering dipanggil Ebiet oleh teman-temannya. Nama ayahnya digunakan sebagai nama belakang, disingkat AD, kemudian ditulis Ade, sesuai bunyi penyebutannya, Ebiet G. Ade. Kalau dipanjangkan, ditulis sebagai Ebiet Ghoffar Aboe Dja’far.
Sering keluyuran tidak keruan, dulu Ebiet akrab dengan lingkungan seniman muda Yogyakarta pada tahun 1971. Tampaknya, lingkungan inilah yang membentuk persiapan Ebiet untuk mengorbit. Motivasi terbesar yang membangkitkan kreativitas penciptaan karya-karyanya adalah ketika bersahabat dengan Emha Ainun Nadjib (penyair), Eko Tunas (cerpenis), dan E.H. Kartanegara (penulis). Malioboro menjadi semacam rumah bagi Ebiet ketika kiprah kepenyairannya diolah, karena pada masa itu banyak seniman yang berkumpul di sana.
Meski bisa membuat puisi, ia mengaku tidak bisa apabila diminta sekedar mendeklamasikan puisi. Dari ketidakmampuannya membaca puisi secara langsung itu, Ebiet mencari cara agar tetap bisa membaca puisi dengan cara yang lain, tanpa harus berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Musikalisasi puisi, begitu istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan, seperti yang banyak dilakukannya pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun begitu, ketika masuk dapur rekaman, tidak sebiji pun syair Emha yang ikut dinyanyikannya. Hal itu terjadi karena ia pernah diledek teman-temannya agar membuat lagu dari puisinya sendiri. Pacuan semangat dari teman-temannya ini melecut Ebiet untuk melagukan puisi-puisinya.
Karir
Ebiet pertama kali belajar gitar dari kakaknya, Ahmad Mukhodam, lalu belajar gitar di Yogyakarta dengan Kusbini. Semula ia hanya menyanyi dengan menggelar pentas seni di Senisono, Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta dan juga di Jawa Tengah, memusikalisasikan puisi-puisi karya Emily Dickinson, Nobody, dan mendapat tanggapan positif dari pemirsanya. Walau begitu ia masih menganggap kegiataannya ini sebagai hobi belaka. Namun atas dorongan para sahabat dekatnya dari PSK (Persada Studi Klub yang didirikan oleh Umbu Landu Paranggi) dan juga temannya satu kos, akhirnya Ebiet bersedia juga maju ke dunia belantika musik Nusantara. Setelah berkali-kali ditolak di berbagai perusahaan rekam, akhirnya ia diterima di Jackson Record pada tahun 1979.
Jika semula Ebiet enggan meninggalkan pondokannya yang tidak jauh dari pondok keraton, maka fakta telah menunjuk jalan lurus baginya ke Jakarta. Ia melalui rekaman demi rekaman dengan sukses. Sempat juga ia melakukan rekaman di Filipina untuk mencapai hasil yang lebih baik, yakni album Camellia III. Tetapi, ia menolak merekam lagu-lagunya dalam bahasa Jepang, ketika ia mendapat kesempatan tampil di depan publik di sana.
Pernah juga ia melakukan rekaman di Capitol Records, Amerika Serikat, untuk album ke-8-nya Zaman. Ia menyertakan Addie M.S. dan Dodo Zakaria sebagai rekan yang membantu musiknya.
Lagu-lagunya menjadi trend baru dalam khasana musik pop Indonesia. Tak heran, Ebiet sempat merajai dunia musik pop Indonesia di kisaran tahun 1979-1983. Sekitar 7 tahun Ebiet mengerjakan rekaman di Jackson Record. Pada tahun 1986, perusahaan rekam yang melambungkan namanya itu tutup dan Ebiet terpaksa keluar. Ia sempat mendirikan perusahaan rekam sendiri EGA Records, yang memproduksi 3 album, Menjaring Matahari, Sketsa Rembulan Emas, dan Seraut Wajah.
Sayang, pada tahun 1990, Ebiet yang “gelisah” dengan Indonesia, akhirnya memilih “bertapa” dari hingar bingar indutri musik dan memilih berdiri di pinggiran saja. Baru pada tahun 1995 ia mengeluarkan album Kupu-Kupu Kertas (didukung oleh Ian Antono, Billy J. Budiardjo (alm), Purwacaraka, dan Erwin Gutawa) dan Cinta Sebening Embun (didukung oleh Adi Adrian dari KLa Project). Pada tahun 1996 ia mengeluarkan album Aku Ingin Pulang (didukung oleh Purwacaraka dan Embong Rahardjo). Dua tahun berikutnya ia mengeluarkan album Gamelan yang memuat 5 lagu lama yang diaransemen ulang dengan musik gamelan oleh Rizal Mantovani. Pada tahun 2000 Ebiet mengeluarkan album Balada Sinetron Cinta dan tahun 2001 ia mengeluarkan album Bahasa Langit, yang didukung oleh Andi Rianto, Erwin Gutawa dan Tohpati. Setelah album itu, Ebiet mulai lagi menyepi selama 5 tahun ke depan.
Ebiet adalah salah satu penyanyi yang mendukung album Kita Untuk Mereka, sebuah album yang dikeluarkan berkaitan dengan terjadinya tsunami 2004, bersama dengan 57 musisi lainnya. Ia memang seorang penyanyi spesialis tragedi, terbukti lagu-lagunya sering menjadi tema bencana.
Pada tahun 2007, ia mengeluarkan album baru berjudul In Love: 25th Anniversary (didukung oleh Anto Hoed), setelah 5 tahun absen rekaman. Album itu sendiri adalah peringatan buat ulang tahun pernikahan ke-25-nya, bersama pula 13 lagu lain yang masih dalam aransemen lama.
Keluarga
Menikah dengan Koespudji Rahayu Sugianto (atau lebih dikenal sebagai Yayuk Sugianto, kakak penyanyi Iis Sugianto) pada tanggal 4 Februari 1982, ia dikaruniai 4 anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan:
* Abietyasakti “Abie” Ksatria Kinasih (lahir 8 Desember 1982)
* Aderaprabu “Dera” Lantip Trengginas (lahir 6 Januari 1986)
* Byatriasa “Yayas” Pakarti Linuwih (lahir 6 April 1987)
* Segara “Dega” Banyu Bening (lahir 11 Desember 1989).
Mereka bertempat tinggal di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Anak sulung Ebiet, Abie juga memiliki bakat musik, dan sering mewakili Ebiet dalam mengecek sound system menjelang ayahnya manggung.
Ebiet juga seorang penggemar golf, namun sejak terjadinya bencana tsunami 2004, ia tidak pernah lagi main golf.
Penghargaan
Ebiet G. Ade telah menerima sejumlah penghargaan, antara lain:
* 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson Record dan label lainnya dari album Camellia I hingga Isyu!
* Biduan Pop Kesayangan PUSPEN ABRI (1979-1984)
* Pencipta Lagu Kesayangan Angket Musica Indonesia (1980-1985)
* Penghargaan Diskotek Indonesia (1981)
* 10 Lagu Terbaik ASIRI (1980-1981)
* Penghargaan Lomba Cipta Lagu Pembangunan (1987)
* Penyanyi kesayangan Siaran Radio ABRI (1989-1992)
* BASF Awards (1984 – 1988)
* Penyanyi solo dan balada terbaik Anugerah Musik Indonesia (1997)
* Lagu Terbaik AMI Sharp Award (2000)
* Planet Muzik Awards dari Singapura (2002)
* Penghargaan Lingkungan Hidup (2005)
* Duta Lingkungan Hidup (2006)
* Penghargaan Peduli Award Forum Indonesia Muda (2006)
* Sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga independen.

Gimana Bikin Mio Kenceng Tanpa Bore Up..?

HourlyRevShare

Q:
A. ganti cdi racing(300-1jtan)
gnti coil racing(50-600rb)
ganti busi racing(20-80rb)
ganti karbu pe28(400-600rb)
ganti roler14
ganti knalpot racing(200-2jt)
ganti vleg17yg enteng(ride it/zipp/tdr)
it aj dlu klo buat harian,mo d bwa balian skali2 jga gpp,smoga mmbantu,peace…
^,^
gimana cara ngencangin mio soul tanpa harus bore up…?
Q: sekaian jg…gimana cara ngentengin gas mio 2007 saya agar sama seperti mio 2008….
A. entengin gas:
-tali gas diberi WD40 atau oli agar licin
-ganti per skep dengan yang lebih enteng harganya 15ribuancara bikin kenceng:
-ganti CDI BRT
-per CVT ganti dengan yang keras
-roller kombinasi ukuran 8-10
-karburator pakai RX king

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews